Kata evaluasi kian lumrah didengar dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan evaluasi pun telah menjadi instrumen penting
dalam pengambilan keputusan guna menentukan kebijakan keberlangsungan suatu
program. Apa pengertian evaluasi program? Apa yang membedakan evaluasi program dengan
kegiatan lain?
A. EVALUASI
Untuk memahami evaluasi perlu
mengenal definisi evaluasi. Banyak definisi evaluasi dan masing-masing dipengaruhi
oleh model dan pendekatan yang dilaksanakan para ahli. Latar belakang
pendidikan, keahlian dan pengalaman ikut mempengaruhi pengertian evaluasi, hal
ini memunculkan keberagaman pendapat namun tetap memperkaya teori yang
terkandung di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Fitzpatrick, bahwa
asal-usul keberagaman tersebut berdasarkan a) perbedaan filosofi dan ideologi, b)
latar belakang pilihan dan metodologi, c) perbedaan perumpamaan mengenai
evaluasi, d) menjawab kebutuhan yang berbeda, dan e) pertimbangan mudah
dilaksanakan.[1]
Menurut Alkin, evaluasi meliputi pokok-pokok dalam metode penelitian
sosial untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya sehingga informasi
tersebut dapat membantu dalam pembentukan kebijakan publik, rancangan program,
dan penilaian efektifitas dan efisiensi kebijakan-kebijakan sosial dan
program-program sosial.[2]
Dengan kata lain evaluasi merupakan penerapan metode penelitian sosial untuk
menggali informasi yang digunakan untuk pembentukan kebijakan publik.
Berbeda dengan Alkin, Owen mengemukakan
bahwa evaluasi merupakan proses menyediakan informasi yang dirancang untuk
membantu dalam pengambilan keputusan tentang objek yang dievaluasi[3], pendapat ini senada
dengan Cronbach yang mendefinisikan evaluasi merupakan suatu proses kegiatan
pengumpulan informasi sebagai dasar pembuatan keputusan tentang program yang
dievaluasi.[4] Begitu
pula Worthen dan Sanders mengartikan evaluasi sebagai
suatu proses identifikasi dan pengumpulan informasi untuk membantu para
pengambil keputusan untuk memilih keputusan dari sejumlah alternatif keputusan
yang tesedia.[5]
Namun dalam pengertian lain, Djaali
dan Mulyono mengungkapkan bahwa evaluasi adalah proses menilai sesuatu
berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya dengan
pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.[6] Lebih spesifik Sukardi berpendapat bahwa evaluasi
juga merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan
suatu informasi bagi keperluan pengambil keputusan.[7]
Merujuk pada beberapa definisi
evaluasi di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan serangkaian metode
penelitian sosial yang meliputi proses pengumpulan informasi sebagai dasar
untuk menilai sebuah program berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah
ditetapkan dengan maksud untuk membantu keputusan mengenai objek yang
dievaluasi. Berdasarkan batasan definisi ini, dapat dipahami bahwa
kegiatan evaluasi mengandung beberapa unsur utama, yaitu 1) pengumpulan informasi
melalui metode penelitian, 2) pemberian nilai berdasarkan kriteria dan 3) membantu
pengambilan keputusan.
B. APA ITU PROGRAM?
Sebelum
mengetahui pengertian evaluasi program kiranya terlebih dahulu memahami makna
program. Menurut Fink program adalah sebuah usaha yang sistematis untuk
mencapai sebuah tujuan yang direncanakan sebelumnya.[8]
Sependapat dengan Fink, Roys dkk menyatakan bahwa program ialah serangkaian
kegiatan yang terorganisir yang sengaja dirancang untuk maksud dan tujuan
tertentu.[9]
Hal ini senada dengan Rutman yang mengemukakan bahwa program adalah seperangkat
kegiatan atau aktifitas yang dirancang untuk mencapai sebuah tujuan.[10]
Arikunto
menjelaskan bahwa program merupakan sistem, dimana sistem adalah satu kesatuan
dari beberapa bagian atau komponen program yang saling kait-mengkait dan
bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
dalam sistem.[11]
Jika
Arikunto mendefinisikan program sebagai sebuah sistem dalam cakupan yang lebih
luas dan berbeda, Herman sebagaimana dikutip Tayibnapis yang berpendapat bahwa
program ialah segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan
mendatangkan hasil atau pengaruh.[12]
Merujuk
kepada definisi program di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun program diartikan
berbeda oleh masing-masing ahli, namun program dapat dipahami sebagai
serangkaian kegiatan atau aktivitas sistematis yang direncanakan yang dirancang
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam batasan ini, program memiliki empat
komponen utama yaitu: a) kegiatan/aktivitas, b) sistematis, c) direncanakan,
dan d) untuk mencapai tujuan.
C. EVALUASI PROGRAM
Untuk
mengevaluasi sebuah program hendaknya memahami bentuk dan makna evaluasi
program. Bentuk evaluasi program sangat bermacam-macam dan beragam sehingga
mempengaruhi jenis dan model evaluasi. Definisi evaluasi program juga sering
kali berubah sehingga makna evaluasi program dari waktu ke waktu senantiasa
mengalami proses pemantapan.
Rutman
berpendapat bahwa evaluasi program adalah suatu kegiatan yang membutuhkan
metode ilmiah untuk mengukur implementasi dan hasil program dengan tujuan untuk
membuat keputusan.[13]
Sependapat dengan Rutman, Langbein dan Felbinger menyatakan ”Program evaluation is the application of
emprical social science research methods to the process of judging the
effectiveness of public policies, programs, or projects, as well as their
management and implementation, for decision-making purposes.”[14]
Makna evaluasi dalam definisi ini merupakan bagian dari metode penelitian
sosial meliputi proses pengambilan keputusan mengenai efektifitas pengelolaan
dan pelaksanaan program untuk kepentingan pengambilan keputusan.
Berbeda
dengan Langbein dan Felbinger, Chen berpendapat bahwa evaluasi program
merupakan penerapan model, teknik dan pengetahuan tentang evaluasi, untuk menilai dan memperbaiki perencanaan,
pelaksanaan dan efektivitas program secara sistematis[15].
Pendekatan Chen dalam perspektif ini adalah pengertian evaluasi sebagai sebuah
langkah yang sistematis.
Namun
secara terperinci Owen menerangkan bahwa evaluasi program ialah
suatu proses menguraikan, menjabarkan informasi dan mendesiminasikannya untuk
menjelaskan dan memahami suatu program atau menjustifikasi, menetapkan
keputusan berkaitan dengan program tersebut.[16]
Senada dengan Owen, Worthen dan Sanders mengemukakan bahwa evaluasi program
adalah proses deskripsi, pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada
pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu
diperbaiki, dihentikan atau diteruskan.[17]
Berdasarkan
pengertian evaluasi program di atas menunjukkan bahwa evaluasi program adalah serangkaian
kegiatan sistematis untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan terhadap program yang dievaluasi. Dengan demikian,
evaluasi program mengandung tiga unsur penting, yaitu 1) kegiatan sistematis,
2) pengumpulan data dan informasi, dan 3) masukan untuk pengambilan keputusan
terhadap program.
Kegiatan
sistematis berarti bahwa evaluasi program dilaksanakan melalui prosedur yang
tertib berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Data dan informasi adalah yang
dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan pembuat keputusan. Pengambilan keputusan
terhadap program berarti bahwa data yang disajikan akan bernilai apabila
menjadi masukan untuk pengambilan keputusan yang akan diambil terhadap program.
[1] Jody L.
Fitzpatrick, James S. Sanders, dan Blaine R. Worthen, Program Evaluation: Alternative Approach and Practical Guidelines
(New York: Pearson Education, 2004), hh.
59-67.
[2] Marvin C. Alkin (ed.), Evaluation Roots: Tracing Theorists Views
and Influences (London: Sage Publications, 2004), h.127.
[3] John M. Owen, Program Evaluation: Forms and Approaches
(New York: Allen&Unwin Press, 1993), h. 3.
[4] Lee J. Cronbach, Toward
Reform of Program Evaluation (San Francisco: Jossey-Bass Publisher, 1993), h.
15.
[5] Blain R. Worthen dan James
R. Sanders, Educational Evaluation: Theory and Practice (Worthington: Jones Publishing
Company, 1973), h. 20.
[6] Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran
dalam Bidang Pendidikan (Jakarta:
Program Pascasarjana UNJ, 2004), h. 1.
[7] Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip &
Operasionalnya (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1.
[8] Arlene Fink, Evaluation for Education and Psychology
(London: Sage Publication, 1995), h. 2.
[9] David Royse, Bruce Thyer,
dan Deborah Padgett, Program Evaluation:
An Introduction (Belmont: Wadsworth Cengage Learning, 2010), h. 5.
[10] Leonard Rutman, Evaluation Research Methods: A Basic Guide
(London: Sage Publication, 1984), h. 11.
[11] Suharsimi Arikunto dan
Cepi Safruddin Abdul Jabbar, Evaluasi
Program Pendidikan: Pedoman Teoretis dan Praktis untuk Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 9.
[12] Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi
untuk Program Pendidikan dan Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.
9.
[13] Leonard Rutman, Evaluation Research Methods: A Basic Guide
(London: Sage Publications, 1984), h. 10.
[14] Laura Langbein dan Claire
L. Felbinger, Public Program Evaluation:
A Statical Guide (New York: M.B. Sharpe Inc., 2006), h. 3.
[15] Huey-Tsyh Chen, Practical Program Evaluation: Assessing and
Improving Planning, Implementation and Effectiveness (London: Sage
Publications, 2005), h. 3.
[16] Owen, op. cit., hh.
7-8.
[17] Worthen dan Sanders, op.
cit., hh. 27-30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar